Sabtu, 22 Agustus 2009

PUASAKU UNTUK-MU YAA ALLAH

P U A S A . . .
Puasa syariat adalah menahan diri daripada makan, minum dan bersetubuh daripada terbit fajar hingga terbenam matahari . Puasa kerohanian selain yang demikian ditambah lagi memelihara pancaindera dan fikiran daripada perkara-perkara yang keji. Ia adalah melepaskan segala yang tidak sesuai, zahir dan batin. Rusak sedikit saja niat mengenainya rusaklah puasa rohani. Puasa syariat terikat dengan masa sementara puasa rohani kekal di dalam kehidupan sementara ini dan kehidupan abadi di akhirat. Inilah puasa yang sebenarnya.
Nabi s.a.w bersabda, orang yang berpuasa tidak mendapat apa-apa daripada puasanya kecuali lapar dan dahaga. Puasa syariat ada waktu berbuka tetapi puasa rohani berjalan terus walaupun matahari sudah terbenam, walaupun mulut sudah merasakan makanan. Mereka adalah yang menjaga pancaindera dan pemikiran bebas daripada kejahatan dan yang menyakitkan orang lain. Untuk itu Allah telah berjanji, Puasa adalah amalan untuk-Ku dan Aku yang membalasnya. Mengenai dua jenis puasa itu Nabi s.a.w bersabda, Orang yang berpuasa mendapat dua kesukaan. Pertama bila dia berbuka dan kedua bila dia melihat. Orang yang mengenali zahir agama mengatakan kesukaan yang pertama itu ialah kesukaan ketika berbuka puasa dan kesukaan apabila mereka melihat' itu ialah melihat anak bulan Syawal menandakan hari raya. Orang yang mengetahui makna batin bagi puasa mengatakan kesukaan berbuka puasa ialah apabila seseorang yang beriman itu masuk syurga dan menikmati balasan di dalamnya, dan kesukaan yang lebih lagi ialah apabila melihat, yang dimaksud adalah:apabila orang yang beriman melihat Allah dengan mata rahasia bagi hati.
Lebih berharga daripada dua jenis puasa itu ialah puasa yang sebenarnya (puasa hakikat), yaitu menghindarkan hati daripada menyembah sesuatu selain dari Zat Allah [yang memiliki Sifat maupun af’al Allah]. Artinya kalau suatu ketika si Fulan berlatih nafas menggunakan jurus 7.5.2 dengan MEYAKINI menyembuhkan penyakit oranglain, yang sesunggunhnya yang terjadi adalah si Fulan telah menyembah NAFSUNYA sehingga menjadi golongan yang mencarikan sekutu atas ALLAH.

Sementara puasa mengajarkan agar mata hati buta terhadap semua kewujudan, walaupun di dalam alam rahasia di luar daripada alam dunia ini, melainkan kecintaan kepada Allah, kerana walaupun Allah menjadikan segala-galanya untuk manusia, Dia jadikan manusia untuk-Nya, dan Dia berfirman: Insan adalah rahasia-Ku dan Aku rahasianya. Rahasia itu ialah cahaya daripada cahaya Allah Yang Maha Suci. Ia adalah pusat atau jantung hati, dijadikan daripada sejenis jisim yang amat seni. Ia adalah roh yang mengetahui segala rahasia-rahasia yang hak. Ia adalah hubungan rahasia di antara yang dicipta dengan Pencipta. Rahasia itu tidak cenderung dan tidak mencintai sesuatu yang lain daripada Allah.
Tidak ada yang berharga untuk diingini, tiada yang dikasihi di dalam dunia ini dan diakhirat, melainkan Allah. Jika satu zarah sahaja daripada sesuatu memasuki hati selain kecintaan kepada Allah, maka batallah puasa hakikat. Seseorang perlu memperbaharuinya, menghadapkan segala kehendak dan niat kembali kepada kecintaan-Nya, di sini dan di akhirat. Firman Allah, Puasa adalah untuk-Ku dan hanya Aku yang membalasnya.

SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA ROMADHON TH 2009. UNTUK WARGA DQ DAN CM DIMANAPUN BERADA, MARI KITA TINGKATKAN KUALITAS PUASA KITA SEHINGGA BUKAN MENJADI PUASANYA ANAK KECIL YANG HANYA BERLATIH MENAHAN NAFSU MAKAN DAN MINUM, TETAPI JUGA JANGAN MENJADI PUASANYA ORANG YANG BELUM BERILMU YANG HANYA MENUKAR PUASA DENGAN NAFSUNYA BIAR KAYA ATAUPUN NAIK PANGKAT. TETAPI IKLAHSKAN HANYA UNTUK SANG MAHA HIDUP TEMPAT KITA KEMBALI. SETELAH ITU MARI KITA ISTIQOMAH . . .
ALHAMDULILLAAHI ROBBIL ALAMIIN.

Selasa, 04 Agustus 2009

Suka Bicara Tapi Tidak Beramal

Untuk kita renungkan :

Mari bersama bertanya nurani kita, sudahkah kita menjadi orang YANG SATU KATA ANTARA UCAPAN DAN TINDAKAN? Mengapa kebanyakan manusia tidak takut bahwa setiap ucapan dimintai pertanggungjawaban? KEBANYAKAN KITA LUPA bahwa SATU TINDAKAN NYATA lebih dipercaya orang daripada seribu ucapan yang tidak pernah terwujud.

...dari Anas bin Malik, dia berkata," Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,"Pada malam di-isro'-kan, aku melewati sekumpulan orang yang bibirnya digunting dengan gunting api. Aku bertanya: Siapa mereka itu? Jibril menjawab,"Mereka adalah para penceramah dari penghuni dunia, yang menyuruh manusia kepada kebaktiannamun mereka melalaikan diri sendiri, dan mereka membaca al-kitab. Apakah mereka tidak berpikir? [HR AHMAD]